Apa Yang Perlu Dipersiapkan dan Diperhatikan Orangtua Sebelum Anaknya Mondok Di Pesantren?

Saung Kang Santri – Menjadi santri tidak harus mondok, meskipun sebagian besar Ulama atau Ustadz berasal dari pondok pesantren. Dan mondok, tidak selalu harus dan akan menjadi Pendidik atau Penghafal Al Qur’an, namun juga dapat menjadi duta perubahan kemuliaan peradaban baik sebagai profesional maupun enterpreneur, dapat turut andil dalam segala aspek kehidupan masyarakat. 

santri mondok di pesantren
sumber : albahjah.or.id, pontren

Bagaimana menurut Anda, apakah mondok saat ini masih diperlukan? Pilih mondok, kuliah atau kerja? apa yang menjadikan seorang lulusan santri itu menjadi pribadi yang unik bahkan dapat lebih unggul? 

Tergantung calon santri dan orangtua, yang pasti, dengan memperhatikan ridho Guru dan Orangtua, serta petunjuk Ulama atau Kyai yang berintegritas dan berkompeten, yang dapat dilihat dari tutur kata maupun tindakannya, bukan sekedar dari berita media semata, ataupun dari “katanya”. 

Orangtua perlu tahu tentang cara agar anak mau mondok di pesantren, sehingga hati seorang anak tidak memberontak karena terpaksa mondok. Dan seorang anak pun perlu mengerti bagaimana ia memantapkan hatinya untuk memilih mondok di pesantren agar betah mondok. 

Dari kesadaran ini, antara anak dan orangtua dapat mengikhlaskan anak mondok pesantren, sehingga anak dapat sukses dunia dan akhirat, berperan dalam kemuliaan peradaban, kuat dalam menghadapi segala cobaan dan tantangan, totalitas dengan guru pembimbing yang ada di pondok pesantren. 

Lingkungan-budaya pesantren menjadi rujukan lembaga pendidikan formal maupun informal, khususnya dalam kuatnya karakter dan etos studi, kaum santri memiliki karakteristik psikologis yang lebih menonjol dibandingkan dengan non-santri. Gerakan “Ayo Mondok” menunjukkan image baru dari pendidikan ini. 

Referensi : 
  1. Buya Yahya, visi-misi pondok pesantren (www.albahjah.or.id) 
  2. Krisdiyanto, G., Muflikha, M., Sahara, E. E., & Mahfud, C. (2019). Sistem Pendidikan Pesantren dan Tantangan Modernitas. Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 15(1), 11-21. 
  3. Fauzian, R., & Firdaus, M. A. (2018). Pendidikan Akhlak Karimah Berbasis Kultur Kepesantrenan (Vol. 1). Rinda Fauzian. 
  4. Nashori, F. (2011). Kekuatan karakter santri. Millah: Jurnal Studi Agama, 203-219. 
  5. Karni, A. S. (2009). Etos studi kaum santri: wajah baru pendidikan Islam. PT Mizan Publika. 
  6. Handono, O. T., & Bashori, K. (2013). Hubungan antara penyesuaian diri dan dukungan sosial terhadap stres lingkungan pada santri baru (Doctoral dissertation, Universitas Ahmad Dahlan). 

Persiapan Lahir-Batin, Psikis-Akademis Sebelum Anak Mondok Pesantren

Merujuk pada tips dan trik dari Ketua Yayasan Ponpes Baitul Ilmi Kota Bima yang juga seorang Psikolog, Nely Ilmi Qoth’iyah, MPS.i, tentang perlunya orangtua menyiapkan anak-anaknya mondok di pesantren agar anak betah : “Anak mondok itu rezeki orang tua, Allah akan memberikan kemudahan rezeki bagi orang tua yang sungguh-sungguh menyuruh anaknya mencari ilmu agama,” ujarnya. 

“Lebih baik kamu menangis karena berpisah sementara dengan anakmu yang menuntut ilmu dari pada ketika kamu tua nanti menangis karena anak-anakmu lalai terhadap urusan akhirat,” tambahnya, pada kegiatan Workshop Mempersiapkan Kondisi Psikologi Anak untuk Mondok, Ahad (19/9/2021). 

Dikutip dari berbagai sumber, berikut yang orangtua perlu perhatikan sebelum anaknya mondok : 

1.     Persiapan non fisik

1.       Doa restu para Guru di kampung

2.      Petunjuk Ulama

3.       Kesiapan mental anak dan orangtua

·   Utamakan niat dan doa serta keikhlasan

·   Bicarakan pada anak

·   Ajak anak ikut memilih

·   Bangun urgensi dalam diri anak

·   Kenalkan kehidupan pondok, mulai berlatih kedisiplinan dan kemandirian

·   Jadikan pesantren sebagai reward atas prestasi anak (bangun image positif)

·   Coba ikutkan program persiapan mondok seperti pesantren kilat

4.      Kesiapan wawasan dan kompetensi dasar (hard skill)

·   Baca tulis Al-Qur’an

·   Bacaan sholat dan surat pendek, nilai plus jika hafal

·   Praktik dan pemahaman dasar ubudiyah

1)      Fiqih (hal bersuci, sholat, puasa dsb.)

2)      Aqidah (tauhid, keimanan)

3)      Akhlak (tasawuf, kebersihan hati, adab bersosial)

·   Melek finansial, menjaga dan mengelola keuangan

2.     Persiapan fisik

1.      Al-Qur’an dan alat tulis

2.      Pakaian sehari-hari

3.      Perlengkapan sekolah dan ibadah

4.      Peralatan mandi

5.      Peralatan makan

6.      Peralatan tidur

7.      Obat pribadi (khususnya jika memiliki riwayat medis)


Sebelum memperinci, diantara poin-poin tersebut pasti menimbulkan tanda tanya maupun opini-persepsi, silahkan beri masukan dan kita berbagi di kolom komentar, apakah mondok saat ini masih diperlukan? Pilih mondok, kuliah atau kerja? apa yang menjadikan seorang lulusan santri itu menjadi pribadi yang unik bahkan dapat menjadi lebih unggul? Apa Anda memiliki pengalaman tentang itu?

Baca juga

Posting Komentar